You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Cidahu
Desa Cidahu

Kec. Cidahu, Kab. Kuningan, Provinsi Jawa Barat

Sejarah Desa Cidahu

Administrator 20 September 2020 Dibaca 1.181 Kali
Sejarah Desa Cidahu

Menurut keterangan yang diperoleh dari nara sumber atau yang dianggap Tokoh
dan mengetahui tentang adanya Desa Cidahu, tapi usianya kurang dari 100 tahun,
karena orang yang sudah berumur 100 tahu lebih sama sekali sudah tidak ada, ini hanya
gambaran dari yang berumur 85 tahun yang memegang kepercayaan, sehingga dapat
disimpulkan sbb :
Nama Desa Cidahu pada awalnya di Desa tersebut ada pohon besar yang
tumbuh dekat mata air disebelah selatan Desa / dilebak Cidahu, yang konon katanya
pohon itu dinamakan TANGKAL DAHU , pohon dahu itu berbuah kecil hampir menyerupai
buah beringin, tapi yang anehnya buah pohon tersebut semua jenis burung suka makan
buah tersebut tidak kecuali. 

Karena dari pohon yang tumbuh dekat mata air itulah ahirnya di pakai sebagai
nama Desa Cidahu, ada kata peribahasa dari tokoh dahulu besok lusa bakal ada
para tamu yang datang ke Desa Cidahu akan merasa betah sehingga tidak mau
kembali kekampung asalnya, itulah kehebatan Cidahu , karena airnya istilahnya air
penyipuhan.Yang makamnya sekarang menjadi tempat berjiarah warga masyarakat, bahkan banyak pendatang
dari luar yang tahu sejarah, baik orang yang hendak hajatan khitanan/nikahan dan lain sebagainya.
Buyut-buyut tersebut yang membuat GUHA yang terletak disebelah selatan desa yang namanya
GUHA CIBENDA diatas GUHA ada air pancuran cukup besar dan bening/jernih dan disebut air KAMALAYAN
bisa dijadikan obat orang yang kehilangan ingatan karena ditinggal mati anaknya dll.
Pada jaman penjajahan Cidahu dipakai basis gerilya dan yang disegani adalah Belanda /jepang
mengebom Cidahu, bom tidak meletus, dan jaman Gerombolan incaran gerombolan Desa Cidahu, tapi
ternyata malamnya tidak masuk yang terlihat banyak senter-senter disepanjang batas desa (seperti banyak
yang jaga padahal tidak ada, ini dongeng pakar Gerombolannya orang Cihideung Hilir .
BUYUT YUDA KARYA meninggalkan Tongkat : maka lambang Cidahu adalah TONGKAT, artinya
Penahan Jadi Kuat Pegangan.
GUHA CIBENDA ada pepatah siapa yang kuat bertapa 40 hari 40 malam dalam guha maka bisa terlihat
Cirebon Pamilahan (ada jalan Langsung terowongan ) menembus bumi.
Pada tahun 1908 sudah ada Pabrik Gula yang Penguasanya TUAN TOFIL cukup besar yang sekarang
tanahnya dipakai Bangunan SMP, dan ada juga Gudang uyah cukup besar.
Desa Cidahu dari tiga bagian yaitu :
a. Ci. b. Da . c. Hu (Cai dahu) Cai nyusu/Cai Ibu, semua seneng
Diawal tahun 1838 telah ada Kuwu s/d 2 Kuwu. Namun disini hanya tertulis yang diketahui dari ketiga Kuwu.
Dan sejarah masih banyak tapi karena tokoh-tokoh yang tua telah meninggal tidak ditulis sejarahnya pakum.
Ada istilah dahulu jaman Prabu Siliwangi di uber-uber, datang di Cidahu Alahu-alahu napas berat
,masih bisa jalan ke Timur Cieurih , eueuriheun pedih,masih bisa jalan keTimur Legok ,dengan pribahasa tak
kuat namun masih bisajalan merayap sampailah ke Desa Cikeusik dengan kata usak asik ternyata sekarang
pasir dihabiskan .
Demikian sekelumit sejarah yang bisa di tulis hanya garis besarnya saja karena jelas pakar-pakar tua
tidak ada, penulis hanya meraba-raba yang jelas saja.

 

Pada waktu itu Desa Podomoro berasal dari bahasa Jawa yang artinya “Podo:sama, Moro:datang”. Jadi, Podomoro artinya “Datang Bersamaan”. Awalnya Desa Podomoro terdiri dari dua dusun yaitu Dusun Podomoro I dan Dusun Podomoro II. Setelah Desa Podomoro berdiri dan banyak pendatang baru serta oendatang tersebut menebang di sebelah utara, lalu desa bertambah dua dusun yaitu Dusun Podosari dan Dusun Podorejo. Dengan demikian Desa Podomoro terdiri dari 4 (empat) dusun yaitu Dusun Podomoro I, Dusun Podomoro II, Dusun Podosari dan Dusun Podorejo.

Namun, seiring perkembangan zaman dan bertambahnya jumlah penduduk, terpecahlah dua dusun milik Desa Podomoro yang pertama adalah Dusun Podorejo menjadi Desa Rejosari (2006) dan yang kedua Dusun Podosari menjadi Desa Podosari (2013) yang memiliki otonom sendiri. Kini Desa Podomoro hanya memiliki tiga dusun saja yaitu Dusun Podomoro I,II dan Dusun Podomoro III.

Berikut daftar nama orang pendatang dari Jawa Tengah yang semula tinggal di Pekon Wates Gadingerjo dan membuka Desa Podomoro yaitu :

  1. Kromodimejo
  2. Mat Sengat
  3. Amat Toyib
  4. Amat Mukim
  5. Amat Danom
  6. Mat Asli
  7. Pogati
  8. Mat Jarman
  9. Wiro Semito
  10. Tilam

 

 

 

Pekon Podomoro terletak di sebelah Barat Ibu Kota Kabupaten Pringsewu, + 3 Km dan 56 Km dari Ibu Kota Propinsi Lampung.

Sejak berdiri Pekon Podomoro telah mengalami beberapa kali pergantian Kepala Pekon dengan masa jabatan yang berbeda, dengan urutan sebagai berikut :

  1. Kromo Dimejo Tahun 1927 – 1932
  2. Mad Rejo             Tahun 1933 – 1950
  3. Pawiro Sukarto Tahun 1951 – 1957
  4. Parto Darmo Tahun 1958 – 1961
  5. Madio Utomo Tahun 1962 – 1964
  6. Parto Darmo Tahun 1965 – 1967
  7. Kamino             Tahun 1968 – 1969
  8. Ardani Tahun 1970 – 1972
  9. Kamino             Tahun 1973 – 1975    
  10. Suyono Tahun 1975 – 1976
  11. Kasimin Murtopo Tahun 1976 – 1979
  12. Sukiman Edy Riyanto Tahun 1979 – 1987
  13. Hadi Pramono Tahun 1987 – 1988
  14. AS Sakeh             Tahun 1988 – 1997
  15. Margono Tahun 1997 – 1998
  16. Narsun Tahun 1998 – 2006
  17. Parjito Tahun 2006 – 2007
  18. Hendry Sutarwan Tahun 2007 – 2013
  19. Didi Maryadhi Tahun  2013 (Pj)
  20. Hendry Sutarwan Tahun 2013 – 2019

Didi Maryadhi                        Tahun 2019 – 2020 (Pj)

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image